LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
Semester ganjil
2012 / 2013
Nama : Fajar Puti Andini
NIM :
A1L011102
Angkatan : 3
Rombongan : 1
Kelompok :
Kebun Campur
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2012
ACARA
IV
PENGAMATAN
KELEMBABAN NISBI PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN, KEBUN CAMPUR DAN RUMPUT GAJAH
- Tujuan
1. Mengetahui kelembaban nisbi udara dilahan sawah, tegalan,
kebun campur setiap jam selama tiga hari.
2.
Mengetahui
saat kelembaban nisbi udara maksimum dan minimum diatas lahan sawah,tegalan,dan
kebuncampur
- Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas
borang pengamatan kelembaban nisbi udara, alat pencatat, lahan sawah, tegalan
dan kebun campur.
Alat-alat yang digunakan adalah
psycrometer yang terdiri atas termometer bola basah dan kering, tabel penetapan
kelembaban nisbi dan payung.
- PROSEDUR KERJA
1.
Disiapkan semacam sangkar cuaca pada
masing-masing penggunaan lahan.
2.
Disiapkan psychrometer yang pada bagian
tangki termometer bola basah diberi air.
3.
Diletakkan (digantungkan) pyskometer
tersebut pada semacam sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan lahan pada
ketinggian 120 cm. Dihindarkan pyskometer terkena radiasi atau cahaya matahari
langsung dengan cara dipayungi.
4.
Dicatat suhu pada termometer bola basah
dan bola kering udara setiap jam selama 3 hari (lembar pencatatan ada di bagian
lampiran).
5.
Dibaca kelembaban nisbi udara pada
psykometer dengan cara membaca tabel penetapan kelembaban nisbi.
6.
Dibuat grafik udara kelembaban nisbi
udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu
kelembaban nisbi udara maksimum dan minimum.
- HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan
|
|
|
|
|
waktu
|
tata guna
lahan
|
|||
sawah
|
tegalan
|
kebun campur
|
rumpu gajah
|
|
17:00
|
91%
|
95%
|
91%
|
58,50%
|
18:00
|
100%
|
95%
|
91%
|
95%
|
19:00
|
90%
|
100%
|
91%
|
95%
|
20:00
|
100%
|
95%
|
91%
|
86%
|
21:00
|
100%
|
100%
|
90%
|
90%
|
22:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
67%
|
23:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
86%
|
0:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
1:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
95%
|
2:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
95%
|
3:00
|
90%
|
95%
|
100%
|
100%
|
4:00
|
100%
|
95%
|
100%
|
100%
|
5:00
|
100%
|
95%
|
100%
|
95%
|
6:00
|
91%
|
100%
|
90%
|
86%
|
7:00
|
100%
|
91%
|
90%
|
95%
|
8:00
|
82%
|
75%
|
91%
|
86%
|
9:00
|
91%
|
73%
|
95%
|
87%
|
10:00
|
87%
|
73%
|
79%
|
84%
|
11:00
|
61%
|
73%
|
60%
|
84%
|
12:00
|
55%,56%
|
77%
|
69%
|
84%
|
13:00
|
58%
|
77%
|
72%
|
91%
|
14:00
|
45%
|
91%
|
100%
|
100%
|
15:00
|
95%
|
90%
|
100%
|
95%
|
16:00
|
95%
|
100%
|
95%
|
95%
|
17:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
90%
|
18:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
90%
|
19:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
20:00
|
100%
|
100%
|
100%
|
100%
|
21:00
|
95%
|
100%
|
100%
|
95%
|
22:00
|
100%
|
95%
|
90%
|
95%
|
23:00
|
100%
|
95%
|
100%
|
95%
|
0:00
|
90%
|
95%
|
100%
|
95%
|
1:00
|
100%
|
95%
|
95%
|
95%
|
2:00
|
100%
|
90%
|
95%
|
86%
|
3:00
|
100%
|
95%
|
100%
|
95%
|
4:00
|
100%
|
95%
|
100%
|
95%
|
5:00
|
100%
|
95%
|
100%
|
95%
|
6:00
|
100%
|
90%
|
95%
|
86%
|
7:00
|
75%
|
83%
|
82%
|
95%
|
8:00
|
75%
|
83%
|
91%
|
91%
|
9:00
|
72%
|
83%
|
83%
|
91%
|
10:00
|
52%
|
83%
|
83%
|
84%
|
11:00
|
100%
|
50%
|
100%
|
88%
|
12:00
|
58%
|
83%
|
75%
|
91,50%
|
13:00
|
53%
|
70%
|
68%
|
80%
|
14:00
|
79%
|
76%
|
62%
|
88%
|
15:00
|
78%
|
76%
|
100%
|
92%
|
16:00
|
60%
|
83%
|
72%
|
91%
|
17:00
|
75%
|
87%
|
75%
|
100%
|
2. Pembahasan
Kelembaban nisbi atau kelembaban
relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara
jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang
dapat ditampung oleh udara tersebut. kelembaban nisbi merupakan perbandingan
jumlah uap air yang ada diudara dengan nilai jenuh udara pada suhu dan tekanan
tertentu. Satuan dari kelembaban nisbi adalah persentase. Kelembaban nisbi
suatu lapisan udara pada suatu daerah tertentu dapat diukur menggunakan suatu
alat yang disebut psikhrometer. (Waryono,1987)
Kelembaban nisbi berhubungan erat
dengan suhu udara, karena suhu udara menentukan kemampuan udara memegang uap
air. Kelembaban nisbi sangat dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari
yang sampai dipermukaan bumi. Apabila fluks radiasi matahari sampai dipermikaan
bumi tinggi, maka suhu udara tinggi dan kelembaban udara cenderung rendah
(udara kering). Sebaliknya apabila kerapatan fluks radiasi matahari rendah,
maka suhu udara nisbi rendah dan kelembaban nisbi udara cenderung tinggi (udara
lembab).
Berdasarkan hasil pengamatan di
lahan sawah, tegalan, kebun campur dan rumput gajah di peroleh nilai maksimum
dan minimum pada masing-masing lahan
yaitu:
1. Tegalan
Kelembaban Nisbi Pada hari selasa,
18 oktober 2012 dari pukul 17.00-00.00 berkisar 95% dan 100% ini menunjukan
kelembapan sangat tinggi, dengan keadaan cuaca mendung dilanjutkan dengan
datangya hujan. Keadaan ini masih tetap
hingga berlanjut pada hari sabtu, 19 oktober 2012 sampai pukul 06.00 lalu
mulaiturun naik pada pukul 7.00-15.00 hingga mencapai kelembaban nisbi minimum
yaitu 73% , mulai naik lagi pada pukul 16.00 - 21.00 dengan keadaan cuaca masih
mendung mendekati cerah meningkat pada kelembapan nisbi maksimum 100%.Selepas pukul
22.00 – 00.00 kelembaban suhu naik turun tak menentu, yaitu dari 100 turun
menjadi 95 kemudian naik 100 dan turun lagi
menjadi 95.Pada ahri minggu pukul 01.00 dalam keadaan berawan agak
cerahKN berkisar 95% turun pada jam 02.00 menjadi 90% dan nail lagi setelahnya
95% sampai jam 05.00 keadaan tetap. Menjelang pagi pada pukul 06.00-15.00 kelembaban berangsur turun hingga
50% pada pukul 11.00 namun sempat naik pada pukul 12.00 sebesar 83% dan
selanjutnya turun kembali menjadi 76% lalu
pada pukul 15.00, keadaan ini disebabkan karena posisi matahari berada
tepat ditengah-tengah dan cuaca saat itu berawan. Dari pukul 16.00-17.00
kelembaban kembali naik 83% - 87%. Jadi kelembaban Maksimum yaitu sebesar 100%
disebabkan karena saat itu cuaca mendung pukul 22.00 sehabis hujan sehingga uap
air diudara masih tinggi menyebabkan udara menjadi lembab. Sedangkandan
kelembaban minimum sebesar 50 % pada hari minggu, 20oktober 2012 disebabkan
karena saat itu cuaca cerah sehingga uap air diudara sudah berkurang.
2. Sawah
Kelembaban nisbi pada hari pertama
(jumat,18 oktober 2012) dari pukul 17.00 berubah- ubah tidak menentu, yaitu
dari 91 naik menjadi 100 turun lagi 90 dan naik mencapai 100 pada pukul 20.00
pada kondisi cuaca mendung dilanjutkan denga hujan. Pukul 21.00 kelembaban
masih tetap yaitu 100 hingga pukul 02.00 pada hari jumat dini hari tanggal 19
oktober 2012. Namun turun lagi pada pukul 03.00- 05.00 jadi 95% naik lagi
menjadi 100 pukul 06.00 turun lagi pukul 07.00 KN 91%. pada saat cerah pukul 08.00-12.00 kelembaban turun mencapai
55%. Kemudian naik dan turun lagi pada pukul 13.00 menjadi 58 turun ke 45 naik
lagi pada jam berikutnya menjadi 95%. Kelembapan naik ke 100% pada pukul
17.00-20.00 hal ini dapat dikarenakan adanya hujan. Pukul 21.00-06.00 pada hari
minggu kelembaban nisbi mengalami turun naik cukup konstan , yaitu turun ke 95
naik ke 100 turun pada pukul 00.00 jadi 90 naik lagi ke 100 tetap sampai pukul
06.00. Hal ini dikarenakan adanya perubahan cuaca dari cerah menjadi mendung
sehingga kadar air dalam udara menjadi meningkat. Setelah kondisi cuaca cerah
kelembaban menurun secara konstan manjadi 52 pada pukul 07.00-10.00. kelembaban
naik kembali secara cepat menjadi 100 pada pukul 11.00 (minggu). Pada pukul
12.00-17.00 kelembaban naik turun. Hal ini dikarenakan pada saat itu kondisi
suhu udara dingin dan cuaca cerah, sehingga kadar air udara cukup rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan dan
grafik, terlihat perubahan kelembaban nisbi yang naik turun secara tidak
beraturan. Hal ini diakibatkan kondisi cuaca yang selalu berubah- ubah.
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu sekitar 100% disebabkan karena saat itu cuaca
mendung sehabis hujan sehingga uap air diudara masih tinggi menyebabkan udara
menjadi lembab dan kelembaban minimum sebesar 52 %. disebabkan karena saat itu
cuaca cerah sehingga uap air diudara sudah berkurang.
3 . Kebun Campur
Kelembaban nisbi pada hari pertama
dari Pukul 17.00 terlalu banyak
berubah-rubah, yaitu dari 91% turun menjadi 90 kemudian melonjak naik menjadi
100% hingga pada pukul 05.00 pagi di hari sabtu. karena saat itu cuaca mendung
hingga hujan. Kemudian berangsur turun karena cuaca saat itu cukup cerah
menjadi 90% pada pukul 06.00.
Pada hari sabtu pukul 08.00
kelembaban nisbi naik menjadi 91% dan terus naik sampai 95 % pada pukul 09.00
karena cuaca saat itu mendung. Dari Pukul 10.00- 13.00 kelembapan naik turun
secara bertahap hingga mencapai 60% dengan keadaan cuaca cerah. Kemudian
kelembaban kembali naik menjadi 100% pada pukul 14.00 lalu sempat turun menjadi
95% pada pukul 16.00 karena hujan reda naik lagi pukul 17.00 ke 100% kelembapan
tetap sampai pukul 00.00 tetapi sempat turun pada pukul 22.00 menjadi 90%.
Pada hari minggu dini hari
kelembaban kembali naik turun dari 95% dan 100% pada pukul 05.00 ini karena
cuaca pada saat itu mendung dan sebelumnya hujan. Selepas pukul 06.00
kelembaban kembali berangsur naik turun hingga mencapai 62% dan pada akhir
pengamatan kelembapan nisbi 75% pada kebun campur karena cuaca dari pagi sampai
siang cerah.
Dapat disimpulkan bahwa kelembaban
Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 100% disebabkan karena saat itu cuaca mendung
sehabis hujan sehingga uap air diudara masih tinggi menyebabkan udara menjadi
lembab.Kelmbaban maksimum pada lahn kebun campur paling tinggi dibandingkan
dengan yang lain karena diwilayah lahan
kering bervegetasi rapat kadar air tanah tinggi menyebabkan suhu udara rendah
dan kelembaban nisbi udara tinggi dan bahkan dapat mencapai 100% ( Susilo,
1999). dan kelembaban maksimum sebesar 60 % karena pada saat itu keadaan cuaca
cerah mengakibatkan kadar uap air di udara rendah.
4. Lahan rumput
gajah
Kelembaban nisbi pada hari pertama
jumat, 18 desember 2012 dari pukul 17.00-00.00 berubah- ubah tidak menentu,
yaitu dari 58 naik menjadi 95 turun menjadi 86 dan mencapai 100 pada pukul
00.00 pada kondisi cuaca hujan. Pukul 01.00 kelembaban turun menjadi 95 dimana
cuaca mendung. Namun naik lagi pada pukul 03.00 mencapai 100. pada saat cuaca
cerah pukul 05.00-13.00 kelembaban naik turun. Pukul 14.00 sabtu, kelembaban
nisbi mengalami kenaikan dan cukup konstan , yaitu naik dari 84 - 100 . Hal ini
dikarenakan adanya perubahan cuaca dari cerah menjadi mendung sehingga kadar
air dalam udara menjadi meningkat. Setelah kondisi cuaca cerah kelembaban
menurun manjadi 90% pada pukul 18.00. kelembaban naik kembali menjadi 100 pada
pukul 19.00 (jumat). Hal ini dikarenakan pada saat itu kondisi suhu udara
dingin dan cuaca mendung mendekati cerah, sehingga kadar air udara cukup
tinggi. Pada pukul 21.00 kelembapan turun ke 95% sampai pukul 07.00, tetapi
sempat turun lagi pada pukul 02.00 dan 06.00. pada hari minggu pukul
08.00-17.00 mengalami naik turun kelembapan nisbinya hingga pukul 17.00
kelembapan nisbi pada pengamatan terakhir yaitu 100% ini terjadi di karenakan
cuaca cerah pada siang hari hingga sore.
Berdasarkan hasil pengamatan dan
grafik, terlihat perubahan kelembaban nisbi yang naik turun secara tidak
beraturan. Hal ini diakibatkan kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah.
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu sekitar 100% disebabkan karena saat itu cuaca mendung
sehabis hujan sehingga uap air diudara masih tinggi menyebabkan udara menjadi
lembab dan kelembaban minimum sebesar 84%. disebabkan karena saat itu cuaca
cerah sehingga uap air diudara sudah berkurang.
Berdasarkan hasil pengamatan dan
grafik, semakin tinggi suhu udara akibat semakin besar radiasi sinar matahari
yang semakin besar maka kelembaban nisbi menjadi semakin meningkat. Ini
menandakan bahwa kenaikan dan penurunan suhu udara pada saat matahari terbit
dan saat menjelang matahari terbit mempengaruhi kadar uap air dalam udara.
Sehingga akan mempengaruhi kelembaban nisbi. Namun, hal tersebut tidak berlaku
jika kondisi cuaca mendung atau adanya angin hangat yang lembab pada jam- jam
terbit matahari. Karena pada saat mendung fluks radiasi matahari sampai
dipermukaan bumi menjadi rendah dan suhu udara akan menurun sehingga kelembaban
akan naik (Benyamin, 2002).
Pada praaktikum
agroklimatologi kali ini kelembapan nisbi pada tiap lahan sangat berbeda-beda
semua terlihat dari grafik kelembapan nisbi dari empat lahan yaitu lahan sawah,
tegalan, kebunn campur dan lahan rumput gajah. Berdasarkan grafik kelembapan
nisbi lahan yang memiliki kelembapan nisbi paling rendah pada lahan sawah
sedangkan paling tinggi adalah kebun campur, itu di karenakan pada lahan kebun
campur banyak di tumbuhi pepohonan yang menyebabkan tanah terlindung dari
penyinaran langsung oleh sinar matahari sehingga uap air tidak cepat hilang,
sedangkan pada lahgan sawah tidak ada pohon sehingga tanah terkena sinar
matahari langsuns yang menyebabkan suhu meningkat dan mengangkat uap air ke
atas atmosfer. Pada lahan tegalan hampir sama dengan lahan sawah kelembapan
nisbinya. Lahan rumput gajah memiliki kelembapan nisbi yang berubah-ubah pada
setiap waktunya, berbeda dengan lahan sawah, kebun campur dan tegalan dimana
ada waktu kelembapan tinggi pada beberapa waktu dan rendah pada ketiga lahan
tersebut.
- KESIMPULAN
1)
Suhu dan kelembaban nisbi udara juga
dipengaruhi oleh kandungan air tanah. pada musim hujan di wilayah lahan kering bervegetasi rapat kadar air
tanah tinggi.
2)
Kelembaban nisbi atau kelembaban
relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara
jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang
dapat ditampung oleh udara tersebut
3)
Berdasarkan hasil pengamatan di lahan
sawah, tegalan dan kebun campur di peroleh nilai maksimum dan minimum pada
masing-masing lahan yaitu:
a. Tegalan
Kelembaban Nisbi
Maksimum yaitu Sebesar 100% dan kelembaban maksimum sebesar 50 %. Pada hari
yang beerbeda.
b. Sawah
Kelembaban Nisbi
Maksimum yaitu sekitar 100% dan kelembaban maksimum sebesar 52 %. Pada hari
yang beerbeda.
c. Kebun Campur
Kelembaban Nisbi
Maksimum yaitu Sebesar 100% dan kelembaban maksimum sebesar 60 %. Pada hari
yang beerbeda.
d. Lahan Rumput
Gajah
Kelembaban Nisbi
Maksimum yaitu Sebesar 100% dan kelembaban maksimum sebesar 84 %. Pada hari
yang beerbeda.
DAFTAR
PUSTAKA
Prawiro wardoyo,
Susilo 1996. Meteorologi. ITB :
Bandung
Waryono, dkk.
1987. Pengantarmeteorologi dan klimatologi.
PT Bina Ilmu: Surabaya.
Wisnubroto,
Soekardi, dkk. 1981. Asas-asas
meteorologi pertanian. Ghalia Indonesia: Jakarta.
The Casino App & Download - JT Hub
BalasHapusPlay exciting, 광명 출장안마 legal & mobile casino games with JT for free in the 광주광역 출장샵 App Store for Samsung Galaxy 당진 출장샵 S4 and 논산 출장샵 iPhone, and 군산 출장샵 download it instantly on your Android or